|
Pahlawan Jalan Maju, Penghianat Jalan Mundur |
Jakarta (
Warta WA Terkini -
No Gossip) - Dari mulai isue Politik Dinasti hingga isue Penghianat yang ditujukan ke keluarga pak Jokowi.
Membuat saya ingin berfikir dua kali, artinya pikiran pertama membaca data dan fakta, kedua membaca alur fikir atau esensi dari filosofi dari Penghianatan itu sendiri.
Saya akan mulai dengan analogi hubungan Lembaga Pasutri, agar lebih mudah dimengerti.
Dalam hubungan suami istri, penghiatan yang paling besar adalah perselingkuhan, sementara kebohongan lain dalam hubungan pasutri, tingkatannya adalah masih dibawah perselingkuhan.
Walaupun secara normatif, sebuah komitmen pernikahan tidak boleh ada kebohongan sekecil apapun diantara Suami Istri itu sendiri.
Nah sementara didalam dunia Politik di sebuah Negara, Penghianatan terbesar adalah, saat seseorang politisi, menomorduakan kepentingan Persatuan dan Kesatuan Negara dan Bangsanya, demi kekuasaannya.
Dalam sebuah negara, ada Lembaga² Negara yang berfungsi untuk menjalankan Pemerintahan tersebut, dimana turunan keduanya ada pada partai-partai sebagai filter seseorang masuk ke jenjang karir politik yang lebih tinggi, yakni sebagai pimpinan-pimpinan di dalam sebuah Lembaga Negara itu sendiri (Yudikatif, Legislatif, dan Eksekutif, serta pimpinan Setingkat Menteri), tentunya Presiden.
Saya mulai dari apa yang orang opinikan Penghianatan Jokowi...
Ya benar, saya pun membenarkan bahwa Jokowi menghianati Partainya yang membesarkannya.
Demi apa? Demi kepentingan yang lebih besar, yakni menjaga keutuhan NKRI!!!
Jangan kita pura-pura tidak tahu, siapa PENGHIANAT BESAR BANGSA SAAT INI?
Penghianat besarnya adalah, mereka yang ingin menggantikan Idiologi Pancasila.
Antara Paslon 1 2 dan 3, Khan sudah jelas, Paslon mana yang akan mengganti Pancasila, jika mereka menang...
Oleh karenanya, Jokowi sempat mengajukan proposal tidak tertulis, untuk mencalonkan Prabowo Ganjar, untuk menyelamatkan bangsa ini dari kaum khilafah, yang ingin bangkit, maka jika paslon khilafah itu menang, dan ini bukan isapan jempol belaka.
Proposal Jokowi ditolak, mungkin karena pimpinan partainya tidak mengerti mengenai konstelasi politik saat ini, atau haus kekuasaan, atau demi melindungi kader-kadernya yang terlibat korupsi, dan masih banyak lagi ataunya...
Sehingga ia tutup mata, mengenai kondisi bangsanya yang sedang berhadapan dengan Penghianat Besar Bangsanya sendiri, yang akan menjadikan negara khilafah.
Jelas merekalah yang selalu menghalangi gerak maju Jokowi, dengan Hilirisasi-nya.
Jika Diskusi Imajinerku mengatakan bahwa ketua partai tersebut paham akan konstelasi politik saat ini, tapi tetap tutup mata, maka dapat dikatakan pimpinan partai tersebut Penghianat Bangsa...
Paham ya siapa para Penghianat terbesar bangsa ini!!!
Sampai sini, justru memberikan kita pencerahan, bahwa Jokowi lah yang Pahlawan Bangsa.
Tapi masih ada satu lagi Penghianat yang lahir karena ambisinya, yang tidak disangka, yang dulunya kita semua terpukau, bahwa beliau seorang yang loyal dan berkomitmen.
Eh, lagi-lagi karena ambisius... Beliau tega-teganya tidak menolak dengan tegas mengenai usulan PEMAKZULAN
Padahal khan beliau ada di Kabinet nya Jokowi, yang seyogyanya memperkuat posisi Jokowi dalam mempertahankan NKRI, agar tidak jatuh ke tangan Khilafah.
Sampai sini sudah semakin jelaskan?, paling tidak ada 3 Penghianat Besar Bangsa ini. Pertanyaan yang lebih esensial adalah, apakah tidak mungkin kalau mereka bertiga memang bersekutu untuk menghancurkan Indonesia Tercinta ini?
Semoga kita paham ya sekarang atau saat ini, siapa saja Penghianat tersebut.
(Erwin Wildan)
wartawaterkini - Warta WA Terkini - No Gossip
IG : @wartawaterkini
Sumber : Sate Jawa - but no Gossip
Photo : Istimewa