Seyogyanya Manusia dilihat dari Budi Pekertinya, bukan apa Agamanya.
Begitu
juga Pemimpin, apalagi Pemimpin sebuah masyarakat heterogen seperti di
Indonesia. Kalau dia egois atau #StandarGamda, atau keduanya. Tidaklah
cocok hidup di Nuswantoro ini.
Rahmat Effendi (Bupati
Bekasi) punya Kajiwo (empati) ber-Agama dengan menyembah Tuhan YME,
bukan ber-,Agama dengan menyembah Jin. Oleh karenanya dirinya adalah
Sosok Pemimpin di Bumi Pertiwi ini.
Orang-orang yang benar" menyembah Tuhan YME menghargai orang lain, sama seperti ia menghargai dirinya sendiri.
Komnas
HAM memberi penghargaan kepada Rahmat Effendy, karena salah satunya dia
berhasil menyelesaikan masalah 4 Gereja, yakni Gereja Santa Clara,
Gereja Galilea, Gereja Kalamiring dan Gereja Manseng, yang sebelumnya
ditolak oleh sebagian warga,
Rahmat dianggap memiliki
ketegasan untuk tidak mencabut IMB keempat gereja tersebut, karena
menurutnya proses perizinan yang dilakukan, telah sesuai dengan hukum
yang berlaku.
Ketegasan dan Keberanian Walikota Bekasi dapat menjadi solusi terhadap sikap intoleran dari sebagian masyarakat.
Labels:
Prilaku Pemimpin,
Standar Ganda / Standar Tunggal
Thanks for reading Pemimpin Waras itu @StandarTunggal. Please share...!