Dulu saya pikir, hanya intel amrik yang sibuk pengaruhi
bangsa ini pro amrik. Ternyata intel arab jauh lebih menggurita untuk
pengaruhi bangsa ini pro arab.
Lawatan Raja Arab Saudi,
al-Malik Salman bin Abdulaziz al-Saud. Para pendukung arab di Indonesia
mengira “Raja mereka akan datang bawa duit US$25 miliar, pinjaman tanpa
bunga, untuk bebaskan Indonesia dari jerat hutang Cina dan komunisme.”
1.
Pemerintah pantas mengharap kenaikan nilai investasi Arab Saudi yang
terbilang rendah. Data BKPM, Arab Saudi adalah investor peringkat ke-57
di Indonesia, dengan nilai investasi US$900 ribu atau sekira Rp 11,97
miliar. Jumlah ini sangat kecil, dibanding devisa haji dan umrah yang
disumbangkan Indonesia ke Arab Saudi.
2. Kondisi
ekonomi Kerajaan Arab Saudi saat ini sangat sulit. Apa logis Indonesia
berharap nilai investasi Arab Saudi hingga US$25 miliar (+- Rp332
triliun). Jatuhnya harga minyak dan anggaran perang membuat ekonomi Arab
Saudi terpuruk. Sementara minyak penyumbang 75 persen kebih penerimaan
Kerajaan, untuk menopang APBN. Anjloknya harga minyak membuat APBN Arab
Saudi defisit sebesar SAR 366 miliar pada 2015 dan SAR 297 miliar pada
2016, atau setara Rp 1.062 triliun. Berbagai upaya dilakukan untuk
menyelamatkan fiskal Kerajaan, antara lain; BERHUTANG KEPADA ASING, juga
MELEPAS SAHAM SAUDI ARAMCO, memangkas subsidi energi, gaji pegawai,
dsn belanja modal.
Pada akhir 2016, pertama kalinya dalam sejarah, Arab Saudi berutang kepada asing sebesar US$175 miliar.
Arab Saudi juga akan melepas saham Saudi Aramco, mesin utama ekonomi kerajaan, dalam IPO.
Economic
Times menyebut, lawatan yang dilakukan Raja Salman ke Asia, bertujuan
untuk cari calon pembeli 5 persen saham Saudi Aramco dalam rencana IPO
yang terbesar dalam sejarah.
(Lihat: Saudi King Salman goes on Asia tour to sell a stake in world's biggest IPO)
3.
Pembodohan dari pendukung Wahabi, bahwa mereka akan membantu
perekonomian Indonesia dari cengkeraman Cina dengan pinjaman tanpa
bunga.
Arab Saudi justru sedang cari dana untuk selamatkan perekonomian Kerajaan.
Rencana
investasi yang sudah clear hanya pada upgrading kilang Cilacap sebesar
US$6 miliar. Untuk itulah Raja Salman berkepentingan untuk meyakinkan
para pangeran arab, bahwa Indonesia layak sebagai tujuan investasi.
4.
Kita perlu menyambut baik secara proporsional kedatangan Raja Salman,
karena beliau termasuk figur moderat, modern, saleh, dan berwawasan
luas. (Lihat: New Saudi ruler King Salman bin Abdulaziz).
Namun,
mengelu-elukan beliau dan rombongan seperti pahlawan, sambil
menjelek-jelekkan Pemimpin sendiri, itu sebuah kebodohan sendiri.
Jadi seolah ingin jadi warga negara Arab Saudi.
Labels:
Political Economy
Thanks for reading Saat ini intel Arab Saudi lebih piawai. Please share...!