Banyak
kasus perkosaan yang menimpa para TKW di jazirah Arab, khususnya Arab
Saudi. Pelaku biasanya adalah majikan dimana TKW itu bekerja.
Akibat
dari perkosaan itu sangat fatal, jika didiamkan bisa membuat si korban
menjadi stress, gila atau bunuh diri. Sedangkan jika membela diri hingga
melukai atau membunuh pelaku, TKW tersebut justru terancam hukuman
mati.
Hukum
di Arab Saudi memang sering berat sebelah, tanpa memandang latar
belakang terjadinya suatu peristiwa. Namun ada baiknya kita mengetahui
apa saja faktor yang mendorong timbulnya sebuah perkosaan.
Ada bebarapa alasan mengapa TKW mudah diperkosa. antara lain:
1.
Perempuan Indonesia terasa 'sedap' Maaf, ini bukan melecehkan perempuan
Indonesia. Hal ini justru diakui oleh pria di Arab Saudi yang telah
'mencicipi' perempuan Indonesia. Mereka mengatakan bahwa tubuh perempuan
Indonesia terasa lebih sedap dibandingkan dengan perempuan-perempuan
Arab. Mungkin ini disebabkan kejenuhan mereka terhadap profil perempuan
Arab.
2.
Perempuan Indonesia lemah Kebanyakan perempuan Indonesia lemah secara
fisik. Mereka tidak hanya berpostur tubuh kecil, tetapi juga kurang
bertenaga dibandingkan perempuan Arab. Karena itulah para TKW mudah
diserang, tak berdaya walau hanya menghadapi satu orang. Ini membuka
kesempatan bagi pria Arab untuk melakukan pelecehan seksual secara terus
menerus.
3.
Tempat tinggal yang eksklusif Rumah-rumah yang menjadi tempat tinggal
orang Arab sangat tertutup bagi orang lain. TKW sulit berinteraksi
dengan dunia luar. Bahkan mereka tidak bisa berkomunikasi dengan rekan
sejawat atau mempunyai kontak ke kedutaan. Oleh sebab itu apa yang
dialami oleh TKW sulit diketahui. Majikan seringkali menghalangi TKW
untuk berhubungan dengan siapa saja.
4.
Tidak menguasai bahasa Arab Ini adalah salah satu kesalahan yang fatal,
karena TKW tidak akan mengerti apa yang dikatakan oleh majikan. Karena
itu majikan menjadi sewenang-wenang, menganggap TKW adalah oarng yang
bodoh, tak bisa berbuat apa-apa. Dalam hal ini PJTKI adalah pihak yang
paling bertanggung jawab karena memberangkatkan TKW tanpa pengetahuan
bahasa yang memadai.
5.
Kebiasaan buruk Ada saja TKW yang sulit melepaskan kebiasaan ketika
berada di kampungnya, di Indonesia. Salah satunya, hanya mengenakan
kutang ketika berada di kamar/rumah. Hal itu memicu bangkitnya hawa
nafsu laki-laki Arab yang tak biasa dengan pemandangan semcam itu.
6.
Feodalisme Masih banyak orang Arab yang menganggap bahwa TKW tak lebih
dari budak belian yang bebas diperlakukan apa saja. Jadi, mereka merasa
sah-sah saja menggauli TKW yang bekerja di rumahnya. Apalagi mereka
merasa telah membayar sejumlah uang sebagai 'pembeli' kepada lembaga
terkait.
7.
Lemahnya perlindungan hukum Ketika melakukan MOU soal TKW, pemerintah
seharusnya memastikan apakah mereka mendapatkan perlindungan hukum, baik
dari pemerintah Arab Saudi dan Pemerintah Indonesia.
Kalau
tidak ada jaminan keselamatan dan perlindungan hukum yang memadai, tak
perlu ada pengiriman TKW. Hapuskan stigma bahwa TKW adalah pahlawan
devisa jika kita masih membiarkan pengiriman TKW yang bekerja sebagai
asisten rumah tangga.
Sudah
saatnya kita mengirim tenaga kerja yang lebih berkualitas dan lebih
berpendidikan. Ini penting untuk mengangkat harkat dan martabat bangsa
di negara-negara petro dollar.
Lebih
baik lagi adalah membuka lapangan kerja seluas-luasnya di dalam negeri
agar perempuan Indonesia tidak perlu mencari nafkah sebagai TKW ke
jazirah Arab.
Sumber : http://m.forum.detik.com/ini-penyebab-tkw-diperkosa-di-arab-saudi-t1392078.html
Anda telah membaca Rubrik Beradab / Tidak Beradab
Setelah membaca artikel di atas, menurut Anda, apakah itu beradab atau tidak beradab. Silahkan Anda nilai sendiri. (Red)
Labels:
Mindset Disease
Thanks for reading Tanah Suci yang tidak... Suci???. Please share...!