-->

Wanita Cantik di Mata Pria

Wanita Cantik di Mata Pria
Wanita-wanita Berparas Menawan Hati

Copyright 2021 © Warta WA Terkini All Right Reserved

FENOMENA ANTAGONIS AKHIR JAMAN

_Renungan Pagi..._

● Banyak rumah semakin besar, tapi keluarganya semakin kecil.
● Gelar semakin tinggi, akal sehat semakin rendah
● Pengobatan semakin canggih, kesehatan semakin buruk.
● Travelling keliling dunia, tapi tidak kenal dengan tetangga sendiri.
● Penghasilan semakin meningkat, ketenteraman jiwa semakin berkurang.
● Kualitas Ilmu semakin tinggi, kualitas emosi semakin rendah.
● Jumlah Manusia semakin banyak, rasa kemanusiaan semakin menipis.
● Pengetahuan semakin bagus, kearifan semakin berkurang.
● Perselingkuhan semakin marak, kesetiaan semakin punah.
● Semakin banyak teman di dunia maya, tapi tidak punya sahabat yang sejati.
● Minuman semakin banyak jenisnya, air bersih semakin berkurang jumlahnya.
● Pakai jam tangan mahal, tapi tak pernah tepat waktu.
● Ilmu semakin tersebar, adab dan akhlak semakin lenyap
● Belajar semakin mudah, guru semakin tidak dihargai
● Teknologi Informasi semakin canggih, fitnah dan aib semakin tersebar.
● Orang yang rendah ilmu banyak bicara, orang yang tinggi ilmu banyak terdiam.
● Tontonan semakin banyak, tuntunan semakin berkurang. Akhirnya tontonan jadi tuntunan
Kayaknya sekarang sudah marak terjadi, semoga kita termasuk orang yang tetap *ELING LAN WASPADA*

Sumber : Sate Jawa
Foto : Istimewa

Anda telah membaca Rubrik Beradab / Tidak Beradab

Setelah membaca artikel di atas, menurut Anda, apakah itu beradab atau tidak beradab. Silahkan Anda nilai sendiri. (Red)

SBY, SETYA NOVANTO, SAM ALIANO, AHOK, DAN STRATEGI ANIES DAN PANGGUNG 212

https://seword.com/politik/sby-setya-novanto-sam-aliano-ahok-dan-strategi-anies-dan-panggung-212-B1nHxCUgf
------------
SBY, SETYA NOVANTO, SAM ALIANO, AHOK, DAN STRATEGI ANIES DAN PANGGUNG 212
Ninoy N. Karundeng / 4 hours ago in Politik / 0 view / 4 min read / 118 trend #trending
SBY, Setya Novanto, Sam Aliano, Ahok, dan Strategi Anies dan Panggung 212


Politik itu unik. Ada kehebohan tentang karangan bunga untuk Setya Novanto dan video Sam Aliano seharga Rp 1 miliar. Ada pula strategi kecerdasan ngawur Anies dan Sandi untuk agenda Islam radikal. Juga aksi panggung nomor togel 212. SBY seolah diam terkait kisruh belakangan. Adakah kaitannya?

Sam Aliano adalah imigran dari Turki. Dia berasal dari negara kaki tangan Ikhwanul Muslimin. Berkiprah di dunia bisnis karpet dan perdagangan dia dibantu oleh kalangan terkait dengan rezim SBY. Dia dekat dengan kalangan Islam garis keras. Pada masa kisruh politik enam bulan dia adalah aktor anti Ahok. Berkali dia ikut demo termasuk 4/11/2017.

SBY adalah provokator kasus kriminalisadi terhadap Ahok. Dialah manusia yang berkoar-koar berteriak tentang keadailan, tentang negara hukum. Komporan lewat Youtube itu pun ditangkap oleh banyak orang, banyak manusia kaum Bumi datar, kaum yang mabuk agama, kaum yang delusi terhadap khilafah, dan tentu para teroris, kaum peniat makar, dan sebagainya.

Kelakuan SBY memang unik dan tidak ketulungan tingkat keculasan politiknya. Dia hanya akan berteriak jika memiliki kepentingan. Contoh dia berteriak tentang penegakan hukum kepada KPK – dengan kakinya di sana Bambang Widjajanto – meminta Anas Urbaningrum segera dijadikan tersangka.

"Saya mohon kepada KPK untuk, ya, bisa segera konklusif dan tuntas. Jika salah, ya kita terima memang salah. Kalau tidak salah, kami juga ingin tahu kalau itu tidak terlibat," kata SBY di Jeddah, Arab Saudi, Senin, 4 Februari 2013 lalu.

Tak lama setelah itu, 22 Februari 2013 Anas ditetapkan menjadi tersangka kasus Hambalang.

Kasus demo togel 411 dan 212, SBY pun berkoar-koar tidak karuan. “Jangan sampai 250 juta rakyat nasibnya disandera oleh nasib 1 orang. Tidak benar kehidupan negara seperti itu karena urusan satu orang yang ditangani tidak bijak,” katanya pada tanggal 2 November 2016, dua hari sebelum demo togel pertama.

Omongan itu diulang-ulang lewat pidato berikutnya di pertemuan partai setelah Ahok ditetapkan sebagai terangka pada 16 November 2017.

Pelintiran gaya SBY selalu menipu publik dengan retorika kelihatan beradab yang sejatinya mewujudkan keculasan asli seorang politikus text book. Pengamat politik yang kelas cere saja akan paham omongan gaya SBY itu.

SBY akan berkoar jika memiliki kepentingan, atau diam kalau kepentingannya telah dipenuhi. Top. Kenapa? Manusia yang satu ini memiliki kekuatan lobby di berbagai lembaga negara akibat berkuasa selama 10 tahun dengan sistem auto-pilot. Dia menyerahkan seluruh mekanisme jalannya negara dilakukan oleh para kroninya – buktinya ratusan proyek mangkrak dan korupsi bersimaharajalela.


Teriak tentang Anas karena ingin Anas hengkang dari Demokrat. Berkoar jadi kompor kasus kriminalisasi Ahok karena dia ingin Agus mendapatkan pengalaman politik – kalau bisa menjadi kuda lumping pada Pilkada DKI 2017.

Hasilnya, hanya permainan proxy, pemenangan Anies-Sandi yang penting Ahok tersingkir dan political exercise bersama Jusuf Kalla menggunakan Islam radikal sebagai alat politik identitas – buah persemaian dan peternakan 10 tahun lebih Islam radikal.

Dalam kasus yang merugikan SBY seperti kasus Setya Novanto E-KTP yang terjadi di masa rezimnya, dia tidak berbunyi sama sekali. Cep klakep diam seribu bahasa. Dalam kasus chat mesum lendir selangkangan Rizieq FPI dan Firza Husein dia tidak berkomentar karena dia adalah proxy SBY.

Malahan yang kecolot adalah Sam Aliano. Kini, Sam Aliano juga kecolot terkait Setya Novanto. Proxy yang dia mainkan sebagai pelaku-korban sungguh kelihatan. Dia tersulut oleh skema dan framing ‘informasi buangan’ sebagai pemancing. Bahwa dengan Setya Novanto ditetapkan sebagai tersangka, maka akan merugikan bagi Jokowi yang bias kehilangan dukungan Golkar.

Sam Aliano hanya buruh dan budak proxy culun yang tidak paham politik. Maka dia dengan gempita berkirim karangan bunga dan ketika karangan bunya dibuang ke tempat sampah dia dengan pongahnya menyayombarakan dengan hadiah Rp 1 miliar.

Setali tiga uang, Anies dan Sandi juga sejenis dengan Sam Aliano. Mereka sengaja melakukan semua strategi memfitnah Ahok dengan berbagai tuduhan seperti staf gubernud dibiayai oleh swasta. Ini hanya alat dan strategi untuk membangun kebencian dan penanaman kebencian – apapun yang dilakukan oleh Jokowi bagi kubu Fadli Zon dan Fahri Hamzah adalah salah. Ini persis sama diterapkan oleh mereka.

Demi untuk membuka kesempatan mengulang demo angka togel 212, Anies mengatur monas untuk kegiatan keagamaan. Manusia ini memang tengah memainkan kartu yang sangat berbahaya dan bisa membuat keributan politik – yang tujuannya untuk menarik Jokowi terlibat dan berkomentar.

Sayangnya, atau bersyukurnya, Jokowi memiliki tim ahli strategi resmi dan tak resmi termasuk ahli strategi politik yang tidak tolol sama sekali. Hingga, di titik tertentu nanti Anies akan menjadi pesakitan yang tak pernah dipikirkan oleh banyak orang.

Maka, sesunggunya publik tercerahkan dengan uraian ini. Bahwa tindakan dan diamnya SBY, sayembara Sam Aliano, kasus Setya Novanto, perilaku KPK, banyaknya omongan Jusuf Kalla, kelakuan konyol Anies-Sandi, dan rencana reuni demo ulangan angka togel 212 oleh kaum bigot, Bumi datar, daster Arabia, dan jidat gosong itu, saling berkaitan – dengan fokus sama: menargetkan mengguncang Jokowi. Demikian the Operators. Salam bahagia ala saya.

Sumber : Sate Jawa
Foto

Presiden harus mempertimbangkan ulang Posisi Kepala UKP-PIP

Judul asli : *Kepala UKP-PIP Ngambek Dan Menolak Menjadi Pembicara, 500an Peserta IID Terlantar*

Jakarta (WWT) - AMBON - Kegiatan International Interfaith Dialogue dan Pertemuan Nasional Senior GMKI sudah selesai dengan baik dan ditutup oleh Wakil Gubernur Maluku Dr. Zeth Saburua, SH, MH pada tanggal 19 November 2017. Sebagian besar peserta yang hadir dari berbagai negara dan daerah sudah kembali ke asalnya masing-masing. Namun ternyata masih ada cerita yang tertinggal di kota Ambon, salah satunya adalah batalnya Kepala UKP-PIP Yudi Latif menghadiri pembukaan International Interfaith Dialogue yang dihadiri 500an peserta, perwakilan pemerintah provinsi Maluku dan kota Ambon, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan pimpinan nasional berbagai organisasi kemahasiswaan.

"Kepala UKP-PIP sebenarnya sudah tiba di Ambon untuk menjadi _keynote speaker_ acara IID dengan tema Kembali ke Pancasila Untuk Merawat Kebhinekaan. Namun ada miskomunikasi dengan panitia sehingga mobil yang menjemput beliau telat sampai ke bandara. Beliau kemudian langsung naik taksi menuju hotel, padahal peserta masih menunggu di Taman Budaya, lokasi pelaksanaan pembukaan IID," ujar Koordinator Wilayah Maluku Pengurus Pusat GMKI, Dodi Soselisa saat diwawancarai tentang kronologis kejadian, Senin (20/11).

Dodi menyampaikan bahwa panitia sudah mendatangi ke hotel untuk meminta maaf, namun Kepala UKP-PIP dan stafnya menolak untuk bertemu.

"Panitia tiga kali datang ke hotel untuk meminta maaf. Bahkan yang ketiga kalinya Ketua Umum Pengurus Pusat GMKI bersama beberapa pengurus lainnya juga ikut ke hotel untuk menyampaikan permohonan maaf dan mengajak Yudi Latif menuju ke lokasi acara. Pada saat tiba di hotel, Ketum berpapasan dengan Yudi Latif dan stafnya di lobi hotel. Ketum menyampaikan permohonan maaf dan mengatakan bahwa acara masih berlanjut dan peserta serta undangan masih menunggu Yudi Latif. Beberapa undangan tersebut antara lain Walikota dan Wakil Walikota Ambon. Sayangnya, Yudi Latif tidak memberikan respon dan lebih memilih mencari makan malam," ungkap Dodi.

Dodi melanjutkan, "wajar jika Kepala UKP-PIP kecewa karena telat dijemput. Tapi panitia sudah tiga kali meminta maaf. Seharusnya sebagai pejabat negara setingkat menteri, Yudi Latif berkarakter negarawan, bukannya bersikap seperti elitis atau raja yang menolak memaafkan kesalahan rakyat. Apalagi Yudi Latif adalah Kepala UKP-PIP, memantapkan ideologi Pancasila. Pancasila mengajarkan nilai-nilai kegotongroyongan, egaliter, kemanusiaan. Tidak seperti yang ditunjukkan Yudi Latif."

Sekretaris Fungsi Bidang Hubungan Internasional PP GMKI, Ruben Frangky Oratmangun yang turut menjemput ke bandara menyampaikan bahwa GMKI mengundang Kepala UKP-PIP menjadi keynote speaker karena GMKI ingin menunjukkan kepada peserta terkhusus peserta internasional bahwa nilai-nilai Pancasila sangat baik dan tepat untuk diimplementasikan tidak hanya di Indonesia, namun juga dunia.

"Sayangnya niat baik GMKI ini tidak dipedulikan oleh pemerintah, dalam hal ini Kepala UKP-PIP. Kepala UKP-PIP yang bertugas memantapkan ideologi Pancasila justru tidak Pancasilais. Yudi Latif lebih peduli pada dirinya, padahal kedatangannya dan rombongan ke Ambon menggunakan fasilitas negara. 500an peserta dibiarkan terlantar, padahal Yudi Latif sudah berada di kota yang sama, dan datang ke Ambon untuk menghadiri agenda IID ini," ujar Ruben.

Ruben menambahkan, "pejabat negara seharusnya merakyat, melayani, tidak elitis dan hanya ingin dilayani. Presiden harus mempertimbangkan ulang posisi Kepala UKP-PIP ini. Sangat berbahaya jika yang memimpin pemantapan ideologi Pancasila hanya menguasai wacana dan jago berbicara saja, namun tidak mampu menerapkannya saat berinteraksi dengan rakyat."

Sumber : Sate Jawa
Foto: Istimewa
Sumber Literasi Daring : sebarr.com
Referensi Daring : tabloidpewarna.com

Presiden Ingatkan Pentingnya Penyampaian Nilai Ideologi Pancasila Kepada Penerus Bangsa

Jakarta  (WWT) - Presiden Joko Widodo mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama mengembangkan dan menyebarkan cara-cara berpolitik yang penuh santun. Hal ini disampaikan oleh Presiden saat memberikan sambutan dalam acara pembukaan Simposium Nasional Kebudayaan Tahun 2017 di Balai Kartini, Jakarta Selatan, pada Senin, 20 November 2017.

"Saya kira cara-cara berpolitik yang baiklah yang harus kita juga kembangkan. Kita sampaikan kepada masyarakat dan anak-anak kita agar nilai-nilai keindonesiaan itu betul-betul tidak hilang," ucapnya.

Bukan tanpa sebab Kepala Negara mengajak seluruh pihak untuk mulai mewujudkan budaya politik santun, bersih, dan beretika. Dalam sambutannya itu, dirinya berujar bahwa sering sekali ditemukan adanya pendidikan politik yang kurang baik turut disampaikan kepada masyarakat.

"Yang kita lihat memang banyak juga elite-elite politik kita yang masih memberikan pendidikan yang tidak baik pada masyarakat kita. Coba kita lihat, banyak yang masih berteriak-teriak mengenai antek asing, antek 'aseng', dan PKI bangkit," tegasnya.

Mengenai komunisme dan PKI sendiri, sikap Presiden Joko Widodo sudah sangat jelas.

"Kalau PKI bangkit ya _gebuk_ saja sudah, gampang. Payung hukumnya juga jelas, TAP MPRS nya masih ada. Kenapa kita harus bicara banyak-banyak mengenai ini?" ucapnya.

Kepala Negara berpesan bahwa pendidikan politik yang beretika ini tak hanya berlaku bagi para politikus saja, tapi juga harus ditularkan kepada generasi-generasi muda Indonesia.

"Oleh sebab itu, nilai-nilai keindonesiaan kita, nilai-nilai kesopanan, kesantunan, dan semua yang terkandung dalam ideologi Pancasila, saya kira harus terus disampaikan kepada anak-anak kita. Mengenai kerukunan, persaudaraan, dan toleransi," tuturnya.

Usai acara tersebut, mantan Gubernur DKI Jakarta ini sempat diminta untuk menjelaskan lebih detail soal politik yang beretika ini oleh para jurnalis. Menurut Presiden, politik yang beretika ini cukup sederhana, yakni yang mengedepankan karakter keindonesiaan kita.

"Karakter keindonesiaan kita seperti itu, politik yang beretika dan mengembangkan nilai-nilai kesantunan. Bukan politik yang mencela, mencaci maki, dan menjelekkan. Mau mengkritisi silakan tapi dengan nilai-nilai kesantunan dan etika yang kita miliki," urainya.

Turut hadir mendampingi Presiden, Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung. Juga hadir Wakil Presiden ke-6 Try Sutrisno.


Jakarta, 20 November 2017
Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden

Bey Machmudin

Sumber : Sate Jawa
Foto : Istimewa

Program Anis-Sandi dinilai masih belum matang dan terencana

Merdeka > Jakarta
Program Anis-Sandi dinilai masih belum matang dan terencana
Selasa, 21 November 2017 01:17
Reporter : Fikri Faqih

Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah memberikan penjelasan mengenai program andalannya dan menjawab pertanyaan fraksi di rapat paripurna. Namun, jawaban yang diberikan oleh mantan Menteri Pendidikan itu masih jauh api dari panggang.

Wakil Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta William Yani mengatakan, dapat rapat paripurna Anies masih belum bisa menjelaskan programnya. Padahal, dia mengungkapkan, fraksi-fraksi banyak menanyakan mengenai rincian pelaksanaan program Anies.

"Ternyata penyampaian tersebut masih jauh api dari panggang. Karena sampai hari ini belum ada penyampaian detail dan terinci tentang DP 0 persen, OK OCE, Ok Trip, penataan kawasan terpadu serta universal coverage," katanya di Jakarta, Senin (20/11).

Politisi PDIP ini menyoroti, salah satunya terkait program rumah DP 0 Rupiah. Setelah mendengarkan penjelasan mantan Rektor Paramadina itu, dia menilai, apa yang ditawarkan oleh Anies-Sandi tak lain dan bukan adalah program rumah susun yang selama ini telah ada.

"Ternyata dari penjelasan gubernur tersebut menunjukkan bahwa rumah tapak dan rumah lapis itu tidak ada. Pidato Gubernur tadi lebih banyak berbicara tentang rumah susun. Penjelasan sangat singkat dan hampir sama dengan sebelumnya termasuk Ok trip dan OK OCE," tegasnya.

Melihat kenyataan tersebut, William mengatakan, Anies-Sandi masih belum siap saat memimpin Pemprov DKI Jakarta. Sebab program mereka yang merupakan janji politik, dia mengungkapkan, masih belum dapat diimplementasikan.

"Dapat disimpulkan bahwa belum ada program gubernur yg siap disajikan atau matang. Semua masih mentah dan perlu pengkajian lebih dalam. Termasuk belum ada pernyataan Gubernur yang berdasarkan kajian akademik untuk mencabut larangan bermotor di jalan protokol.

Berarti program gubernur memang belum matang dan terencana," tutupnya. [fik]

Sumber : Sate Jawa
Foto : Istimewa

Jubir Wapres : Pengacara Setya Novanto Menyesatkan Publik




Sebuah pembodohan, perlu ditindak lanjuti dengan hukum pula.

Seorang Pengacara seyogyanya memberikan pencerahan dari sisi hukum, agar klien nya mendapat keadilan dimata hukum.

Bukan membuat opini yang membodohkan masyarakat luas.

Sumber dan Foto : Sate Jati (Salin Tempel dari Jaringan Twitter)
Disalin dari : @Moch_Faiez

Dia beneran Profesor ???

Baca Kompas hari ini (kamis 26 Oktober 17), SURAT KEPADA REDAKSI hal 7 : *Pejabat Publik dan Sejarah*....

Dan ini saya terima komentarnya, saya copaskan. Menarik........
*Bagus utk dibaca secupil sejarah*
*Pak Gubernur Baru* (Oleh: Remy Sylado) — http://ceknricek.com/pak-gubernur-baru/

Saya ingat guru SD – waktu itu masih SR – di Semarang, berkata kepada kami sekelas, “Nek ngawur ojo kegeden, medeni.” Artinya, “Kalau ngawur jangan terlalu besar, mengerikan.”

Sekonyong saya menyaksikan _ngawur_ dilakukan oleh Pak Gubernur Baru, Profesor Anies Baswedan. Ini bukan soal pidatonya di hari pelantikkannya yang menyebut kata ‘ pribumi’, dan sertamerta menghebohkan karena dianggap mengandung siratan rasisme; melainkan apologianya atas kata itu.


Begini katanya, “Jakarta adalah kota yang paling merasakan penjajahan Belanda di Indonesia.


Sebab penjajahan itu terjadi di ibukota. Yang lihat Belanda dari jarak dekat siapa? Jakarta!


Coba kita di pelosok-pelosok, itu tahu ada Belanda, tapi lihat depan mata, _enggak_. Yang lihat depan mata itu kita yang di kota Jakarta.”

Wah? Itu artinya Anies Baswedan melecehkan rakyat Aceh yang berperang melawan Belanda di mana salah seorang pemimpin perangnya adalah perempuan.


Di Aceh-lah jendral Belanda Van der Heijden ditembak oleh tentara perempuan bernama Pocut Meuligoe sehingga rakyat Aceh menjuluki Jendral Belanda _kaphe_ itu sebagai “Jendral Mata Sebelah”.

Selain itu mesti juga dibilang Anies melecehkan Antawirya – kemudian bernama Dipanegara — yang dengan jantan menghempaskan anggur ke wajah Residen Smissaert, berlanjut dengan Perang Jawa yang dahsyat, membikin kas negara Hindia Belanda kebobolan.

Rupanya Anies pun tak tahu betapa Westerling membunuh 40.000 orang di Sulawesi Selatan dan berlanjut dengan perang sengit yang menyebabkan Wolter Mongisidi dieksekusi mati di Makassar.


Sementara di Manado, Sulawesi Utara, yang anaknegerinya dielu-elus Belanda sebagai rakyat De Twaalfde Provincie van Nederland, malah dilawan oleh Ch. Taulu yang merobek warna biru dari bendera Belanda "rood-wit-blauw" menjadi merah-putih dan dengannya terjadi perang seru.

Belum lagi sejarah Pattimura yang bernama Serani, Thomas Matulessy, dengan wira mengangkat parang mengobarkan perang melawan penjajahan Belanda di Ambon.

Tampaknya Anies harus membaca puisi-puisi tentang pahlawan karya penyair Sides Sudyarto yang justru dibaca oleh anak-anak SD. Di situ ada kewiraan Sisingamangaraja di Toba,


Imam Bonjol di Minangkabau, Sultan Hassanudin di Makassar, I Gusti Ngurah Rai di Bali, Pangeran Antasari di Banjar, Slamet Riyadi di Surakarta, Jendral Sudirman di Yogyakarta, dan seterusnya.

Saya masygul melihat Anies yang _jeplak zonder_ data tentang sejarah kebangsaan Indonesia yang plural ini. Ketika ia tampil di markas FPI pada 6 Januari 2017 dalam masa kampanye menjadi gubernur, pagi-pagi dia sudah ngawur.


Katanya, “Dulu orangtua kami itu pendiri Partai Arab Indonesia… Orang Arab mengatakan tanahairnya Indonesia, tahunnya 1934… Apakah Indonesia sudah ada? Belum! … Mereka menyatakan sumpah tanahairnya Indonesia sebelum Indonesia ada.


Tidak ada yang lain, yang melakukan itu kecuali keturunan Arab…”

Astaga! Tahun 1934 belum ada Indonesia? Padahal 1928, dalam Sumpah Pemuda, Indonesia sudah diikrarkan bagi nama nusa, bangsa, dan bahasa. Sumpah Pemuda itu dicetuskan di rumah Jalan Kramat 106 Jakarta, milik Sie Kok Liong.


Artinya, jangan lupa ada orang Cina dalam sejarah kesatuan bangsa Indonesia yang bhinneka. Setelah pidato Presiden 1959, Manipol, Johanna Tumbuan, dosen Psikologi UI dan anggota Dewan Harian Angkatan 45 – yang pada 1928 merupakan gadis 17 tahun dari Jong Minahasa yang ditunjuk membacakan butir-butir Sumpah Pemuda tersebut di depan peserta kongres – meminta kepada Bung Karno untuk memberi tanda jasa bagi Sie Kok Liong atas kerelaannya memberikan rumahnya – yang sekarang menjadi Museum Sumpah Pemuda — sebagai tempat pemuda dan menelurkan keindonesiaan kita hari ini.


Soal nama i Indonesia sendiri dipopulerkan pada 1884 oleh orang Jerman bernama Profesor Adolf Bastian lewat bukunya Indonesia oder die Insel des Malayschen Archipel.


Tapi yang pertama menyebut nama Indonesia adalah orang Inggris bernama J.R. Logan pada 1848 melalui risalahnya _Customs common to the hill tribes bordering on Assam and those of the Indian Archipelago_ dimuat dalam Journal of the Indian Archipelago and Eastern Asia.


Kita di Indonesia alpa mengapresiasi J.R. Logan, sementara di Malaysia patung J.R. Logan dipasang di pusat George Town pas seberang gedung Mahkamah Tinggi Penang.

Ujungnya saya ingin berkata mengomentari ketidaktahuan Anies seraya mengenang guru SD di Semarang itu.


“Wan, nek ngawur kuwi mbok ojo kegeden ngono. Medeni, tur yo ngisin-ngisini karo jeneng propesore.”


Sumber : Sate Jawa
Foto : Istimewa

Waspada, Radikalisme Sudah Masuk Sekolah Lewat Ajaran Guru

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Arist Merdeka Sirait menyebut ajaran radikal sudah masuk ke ruang kelas. Komnas PA berharap Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melakukan pengawasan.
"Pengalaman dari apa yang terlaporkan di Komnas Perlindungan Anak, itu anak-anak yang di ruang kelas dalam proses belajar mengajar itu ditanamkan paham-paham itu," kata Arist.

Hal tersebut disampaikan Arist dalam diskusi publik dengan tema "Penanganan Anak Dalam Countering Violent Extremism (CVE)" di The Habibie Center, di Kemang Selatan, Jakarta, Jumat (3/11/2017).

Ironisnya, yang menanamkan paham radikal itu menurutnya adalah guru. Hal tersebut misalnya seperti yang diduga terjadi di sebuah sekolah berbasi agama di Bogor.
Baca juga : Isu Hoaks dan Radikalisme, Tantangan Santri Era Milenial

Anak-anak di sekolah berbasis agama di Bogor itu ditanamkan nilai-nilai kebencian. Dia juga menyinggung adanya sekolah yang mulai abai untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila atau menyanyikan lagu Indonesia Raya.

Arist menyarankan Kemendibud untuk memperhatikan proses rekrutmen guru, termasuk perlunya pengajaran-pengajaran yang diberikan guru di sekolah.

"Kurikulum pengajaran-pengajaran yang di sekolah itu juga harus ada pengawasan. Jadi fungsi pengawasan itu Menteri Pendidikan bisa menguatkan komite sekolah," ujar Arist, saat dimintai tanggapan lagi usai diskusi.

Komite Sekolah, menurutnya, bisa bersama-sama orangtua murid dalam melakukan pengawasan di sekolah, baik di sekolah yang berlatar belakang agama dan non-agama, negeri dan non-negeri.

Jika ada oknum guru yang menanamkan paham radikal, perlu ada sanksi yang tegas, bahkan sampai pidana. Ia berharap sanksi itu nantinya bisa diakomodir dalam RUU Anti-terorisme.

Masyarakat dinilai masih menginginkan produk legal untuk mencegah radikalisme leluasa menggerogoti kehidupan berbangsa.
Penulis: Robertus Belarminus
Editor: Sabrina Asril

Sumber : https://www.google.co.id/amp/amp.kompas.com/nasional/read/2017/11/03/15440831/waspada-radikalisme-sudah-masuk-sekolah-lewat-ajaran-guru

Disalin : dari WA Grup

Tulisan Cerdas dan Menohok, Wajib Baca....

"PAK JK, COBALAH LIHAT JAKARTA...."

Akhirnya yg semula saya ingin puasa mengomentari Gubernur dan Wakilnya gak tahan juga. Mengelola Jakarta seperti tukang kerak telor dikejar satpol PP, lari sana-sini, ngomongnya seperti orang gak punya malu, dari mulai ngeles sampai pakai istilah aneh-aneh, kesannya jadi seperti yg penting mangap. Terakhir miris dan ironis, urusan judi, narkoba, sampai keamanan mau diserahkan ke bang japar, Japar itu siapa, apa kapasitasnya untuk sebuah negara atau minimal untuk Jakarta, soal tanah abang mau didiskusikan dengan preman, ibu kota kok jadi mainan.

Andai saja dua pejabat salah urat ini sekelas ketua RT, besok bisa dicopot, lha ini Gubernur, jadinyapun sudah memakan energi besar, selain uang, kita hampir perang saudara gara-gara agama dijadikan mainan untuk memuluskan sebuah nafsu kekuasaan. Tekanan demi tekanan, pengusiran mayat sampai Djarot shalat jumat diusir agar cepat keluar masjid, islam jadi tak bersahabat bahkan kepada mayat yg tak ikut urusan nyoblos.

Pemaksaan dua manusia dungu untuk duduk sebagai pemegang amanah mengurus Ibu Kota memang jadi penuh resiko yg besar, membuat janji kampanye begitu bombastis, dari dp 0 persen, umk, stop reklamasi, dll. Tak usah merealisasikan janji langit yg mereka ucapkan, ngurus tanah abang dan merapikan terotoar saja mereka tak bisa. Dari semula kita sudah merasa, meneruskan bekas kerjaan Jokowi dan Ahok gak gampang, sisa kerjaan dari orang yg penuh pengabdian bukan nafsu kekuasaan, sekarang kita tau jelas mereka berdua keringetan, bakmelangkah dilumpur hidup, ditarik berat, diteruskan tenggelam.

Pertarungan pilkada paling melelahkan sekaligus memalukan sepanjang sejarah RI. Tekanan demi tekanan, hujatan, makian, penistaan dan dagelan kelas bawahan semua dijalankan. Orang seantero negeri tau siapa dibelakang mereka. Pak JK tidak bisa berdusta karena Bapak lupa saat proses pilkada berjalan,Bapak ikut digaris depan mendukung Anies Baswedan sebagai anak pilihan, kehadiran zakir naik ulama musuh india dan mulutnya selalu menyudutkan agama orang yg tidak sepaham, dia hadir dan mampir ke istana wapres, Pak JK menerimanya. Kondisi panas yg digagas manusia ngragas makin buas, bila saja Ahok gagal menjadi tumbal kita mungkin masih melihat kepulan asap dari puing kebakaran disudut-sudut Jakarta akibat perang saudara.

Hari ini, mereka sudah dilantik, kelakuannya membuat bulu kuduk bergidik, ketololan dipertontonkan, entah sengaja entah memang begitu kelakukannhya, yang pasti Jakarta jadi seperti kota sedang dicabik srigala, entah apa jadinya kelak bila pola kerja yg dijalankan tanpa kapasitas yg pantas untuk sebuah tugas.

Pak JK dan Pak Prabowo yang mulia, anda berdua tidak bisa pura-pura lupa karena mereka berdua adalah buah dari kolaborasi sebuah misi mengambil alih pemerintahan yg sedang baik-baiknya dikerjakan oleh orang yg penuh amanah, namun karena kalian tidak suka, Ahok menjadi target utama dan semua orang tau dengan cara apa pertarungan itu dijalankan, seperti orang kesurupan semua kebaikan yang dikerjakan untuk kemaslahatan warga Jakarta dipaksa tidak ada, semua menjadi salah, sekarang didepan mata, apa yg dilakukan Gubernur baru yg jadinya terburu-buru, bisa-bisa Jakarta jadi rumah hantu.

Saya adalah 1 dari 250 juta rakyat Indonesia yg merasa pilkada Jakarta adalah sebuah malapetaka untuk Indonesia, jadi bahan tertawaan dunia, lucu-lucuan tak bermakna. Bapak harus istighfar mengaku dosa karena untuk sebuah negara tidak bisa main coba-coba, begitu dapat manusia celaka kita menyesalnya dari ujung kaki sampai kepala dan korbannya pasti rakyat yg tak berdosa... ah untung saja hari ini Kahiyang melepas lajang, kalau tidak dia bisa disalahkan kenapa jalan ditrotoar tanah abang..macettttt

# otak kita yg gamang, yg jalan kaki dimaki-maki. Jendral jadi gabener itu mudah, jadi Gubernur itu tak mudah.

(Iyyas Subiakto, FB)

http://www.beritaterheboh.com/2017/11/tulisan-cerdas-dan-menohok-wajib-baca.html?m=1

Sumber : Salin Jawa
Foto : Istimewa

HTI, FPI, FUI HANYA ORMAS

Pernahkah jika Gus Dur di hina terus penghinanya dituduh musuh Islam ?

Pernahkah jika Buya Syafe'i Ma'arif dicaci dan pencacinya dituduh musuh Islam ?

Apakah jika KPK mennjebloskan tokoh PKB, PPP ke penjara, terus KPK dituduh musuh Islam?

Pernahkah kamu menghujat Romo Magnis terus kamu dituduh musuh Kristen ?

Beda jika kamu mengkritisi tokoh FPI, HTI, PKS dan sejenisnya, kamu akan dituduh musuh Islam.

Densus menangkap Teroris. Polri membubarkan ormas Islam yang anti Pancasila. Memenjarakan Jonru. Membubarkan ceramah yang menghina negara. Mentersangkakan ulama yang diduga chat mesum.

Maka otamatis akan dituduh musuh Islam, tidak sependapat dengan genk mereka sama saja menyerang Islam.

Padahal mereka bukanlah pemilik tunggal Islam. Jika mereka murka, Tuhan belum tentu murka. Kafir kata mereka, belum tentu kata Tuhan. Munafik kata mereka, belum tentu juga kata Tuhan. 

Jika mereka takut neraka, kita juga tidak harus ikut takut berdasar ketakutan mereka.

Jika mereka mengklaim ahli surga, kita buru-buru berdo'a supaya jangan satu kampung surga dengan mereka.

Karena mereka hanya sekedar ormas, bukan Islam.

πŸ˜‡πŸ˜ŒπŸ˜‡πŸ˜ŒπŸ˜ŒπŸ˜‡☕😜

Sumber : Sate Jawa
Foto : Istimewa

Beradapkah perlakuan Guru ini?

Ini kronologisnya :
Gara-gara Tidak Sebut ‘PAK’ Murid SMP Ini Dihajar Guru, Berikut Kronologisnya

LAGI-LAGI kekerasan dalam dunia pendidikan kembali terulang. Kali ini seorang oknum guru di salah satu SMP di Kota Pangkalpinang, Bangka Belitung yang bernama Ma’in memukul salah satu siswanya. Siswa SMPN 10 berinisial RHP kini terbujur lemah di IGD RSUD Kota Pangkalpinang setelah menjadi korban pemukulan sang guru.

Berdasarkan Informasi yang berhasil dihimpun serta kesaksian sejumlah sahabat korban aksi pemukulan yang dilakukan oleh oknum guru yang mengajar mata pelajaran matematika ini, bermula ketika korban dengan sengaja mengejek guru tersebut, dengan langsung memangil nama tanpa menggunakan sapaan pak,

” Pas jam belajar kami pas tuh belajar olahraga, Rama ni lewat di depan kelas pas pak guru tu dia manggil nama pak guru tuh, “Main”. Sudah tu guru itu, mencari siapa murid yang manggil namanya. Lalu Rama mengaku dia yang memanggil, pas itulah langsung ditampar dan dipukul serta di lantek (dibenturkan) kepala ke dinding,” ucap Agus, teman korban seperti dilansir Bangkapos.

” Pak Ma’in mukulnya di kelas 8B. Saya bilang sudah pak, masih kecil. Jangan tampar lagi, sudah itu, siswa itu dibawa langsung ke kantor,” tambahnya.

Sementara itu, ibu korban, Nia mengaku tidak terima atas perlakuan oknum guru tersebut, yang menyebabkan anaknya harus dirawat di rumah sakit lantaran pingsan terkena pukulan.

” Saya juga sempat bawa anak saya ke Pusat Kesehatan Masyarakat (Pukesmas) Air Itam dan mendapat oksigen. Karena khawatir anak saya mengaku pusing kami membawanya ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Depati Hamzah. Saya belum tahu apa masalah pastinya. Cuma, kalau misalnya karena anak saya nakal, saya sebagai ibunya meminta maaf. Tapi, tidak semestinya anak saya dianiaya seperti ini. Sebagai orang tua, saya tidak terima,” ucapnya.

Sumber : Sate Jawa
Video : YouTube Channel

Anda telah membaca Rubrik Beradab / Tidak Beradab

Setelah membaca artikel di atas, menurut Anda, apakah itu beradab atau tidak beradab. Silahkan Anda nilai sendiri. (Red)

Peringatan bagi Orang Tua, WA sekarang ada content pornografi

Dr grup sebelah

Moms...hati2 yaaa..skrg video porno bisa di search lewat WA...

Yg android:
1. Buka Tanda emoticon smile di pengetikan teks wa
2. Buka tanda gif
3. Search di kolom pencarian disebelah pojok kiri dengan nama "sex"
Nanti akan muncul gambar dan video

Kalau iPhone:
Cuma tinggal pencet + trus photo & video library, nanti ada disebelah kiri bawah ..keyword "porn"

dan Gw udah coba yg iphone:
- pencet gambar kamera
- klik kiri yg nyari foto di album
- trs klik gambar binocular di kiri, ada tulisan GIF
- masukin keyword sex atau porn, beneran loh keluar gambar2 πŸ™ˆπŸ™ˆ

Yg anak2 nya pegang hp... Hati2 yaaaa... Kasian... πŸ˜”πŸ˜”πŸ˜”

Sumber : Sate Jawa
Foto : Istimewa

Melihat Member Grup WA dengan Cepat & Mudah

Untuk anda yang ada di group WA ini coba ketik :  Q*@
Lalu biarkan, jangan di send/enter.
Anda bisa melihat foto profile setiap anggota group member tanpa perlu ke group info lagi
# Indahnya berbagi..penemuan baru

Sumber : Sate Jawa
Foto : Istimewa

Orang yang Berpengetahuan Luas, pasti banyak Temannya

Orang yang Berpengetahuan Luas, pasti banyak Temannya
Jendela Pengetahuan

Translate

Back To Top