Legowo adalah sikap yang ditunjukan oleh Ghusti Allah. |
Jakarta (WWT) - Melihat perbandingan tingkat kematian antara Covid-19 dengan Flu biasa yang sudah ada di sekitar kita selama ini, semestinya kita tidak panik.
Tetapi karena teror di kantor, di sekolah, di warung, di lingkungan rumah, dll, tidak ada yang tidak membicarakan dan menyebarkan ketakutan adanya Covid-19. Maka mereka sendiri berhasil membuat ketakutan dirinya sendiri, yang notabene otomatis menurunkan imunitas diri mereka sendiri.
Bagi orang yang Berkearifan Lokal, menghadapi kondisi ini, hanya cukup dengan Bersikap Legowo, sehingga tingkat imunitasnya tidak menurun, tetapi bahkan mendadak naik - karena dibawah sadar mereka, ada sikap mempertahankan diri secara psikologis. Mengapa demikian, karena Legowo adalah salah satu sikap yang ditunjukan oleh Ghusti Allah.
Kalau dari data yang ada dari sumber : University of Hamburg, Germany Data, bahwa "The number of deaths in the world in the first two months of 2020", adalah sebagai berikut :
- 2.360 : Virus Corona
- 69.602 : Pilek biasa
- 140.584 : Malaria
- 153.696 : Bunuh diri
- 193.479 : Kecelakaan lalu lintas
- 240.950 : HIV hilang
- 358.471 : Alkohol
- 716.498 : Merokok
- 1.177.141 : Kanker
Dari data tersebut di atas, sebenarnya Corona tidak lebih berbahaya dari Common cold yang sudah kita kenal berabad-abad sebelumnya, juga penangannya, yaitu hanya dengan menjaga kesehatan diri, guna mempertebal imunitas kita, bukan menyalahkan orang lain:)
Ada yang bilang perang virus adalah perang yang sangat mematikan dan tidak terihat, yang konon katanya melebihi perang atom.
Tapi kenyataannya, Perang Issue dan Public Opinion jauh lebih hebat beribu kali hebatnya dibanding dari Bom Atom, Senjata Kimia, bahkan perang Virus sekalipun, yang sebenarnya dapat dilokalisir dengan bersama secara gotong royong (Kearifan Lokal Bangsa Indonesia)..
Sementara Covid 19 yang sebenarnya tidak lebih mematikan dibanding dengan Common cold, tapi karena dibungkus dengan pola Psy War, yang dibantu oleh orang-orang yang memang dalam barisan mereka, dan mungkin didukung secara langsung atau tidak oleh orang-orang yang tidak mau berfikir 2 kali, maka terlihat jelas keberhasilan terornya, ditambah dengan adanya Medsos yang justru hampir mengalahkan Media Mainstream.
Maka bahayanya dimana? Memang, karena ini jenis dari virus yang dibuat untuk perang virus, sehingga penularannya cepat bak bom napalm. Juga bisa saja ini merupakan trial and error dari negara-negara besar yang sedang dalam proses menguasai dunia.
Kuncinya berfikir tenang, legowo, dan jangan gegabah,
Kuncinya berfikir tenang, legowo, dan jangan gegabah,
Sehingga bagi orang-orang yang tidak memiliki pola pikir positif, atau Berkearifan Lokal, selalu ketakutan atau pura-pura takut, tapi justru menakut-nakuti orang lain atau sengaja membuat teror semakin meluas.
Dari sisi pertahanan tubuh secara psikologis yang sudah kita bicarakan di atas, nah saatnya mempertebal imunitas tubuh dengan hal-hal yang juga Berkearifan Lokal, antara lain.
- Makanlah Pisang (Pisang 8.000 tahun Sebelum Masehi - Menurut Profesor Stephen Oppenheimer pisang berasal dari Papua)
- Minumlah Teh Anget / Panas 3x sehari, atau minum Empon-empon
- Minum vitamin C dan E
Sementara untuk menghindari tertularnya virus Covid 19, lagi-lagi kembali ke Kearifan Lokal dengan Salam gaya "Salamnya Orang Sunda"
Ayo lawan "Corona Psy War" dengan tidak turut menyebarkan isu-isu seputar Virus Corona itu sendiri.
Dan yang terpenting juga sebagai orang yang berbudi pekerti, selalu ikuti himbauan atau arahan pemerintah.
#SadarSejarahNusantara
Sumber : Sate Jawa