Jakarta (WWT) - Tahun 70-an sistem pendidikan tersebut diubah, sehingga semua menjadi jalan mundur..... selalu mencoba "Berfikir efisien tapi tidak efektif" yang berakibat selalu terjebak dalam lingkaran setan.
Pelajaran "Budi Pekerti" yang langsung dapat dilihat dalam kehidupan sehari-hari (pola analitis), diganti dengan mata pelajaran Agama yang menghafal bukan meng-Kaji.
#SadarPendidikanIndonesia
Mau lihat akibatnya, simak artikel di bawah ini : (red)
*RONA KEBUN BINATANG*
Di pintu masuk , tertulis :
Tarif tiket : Rp 50.000,-/orang
Karena beberapa lama tidak ada pengunjung, maka harga tiket diturunkan menjadi : Rp 25.000,-/orang
Namun masih tidak tidak ada juga pengunjung datang, akhirnya kembali ia turunkan tarif tiket menjadi hanya : Rp 10.000,-/orang
Dan tetap tidak ada pengunjung yg mau masuk!
Akhirnya ditulislah pengumuman :
"MASUK GRATIS"
Dan tiba2 banyak orang yg berebutan masuk.
Ketika pengunjung di dalam penuh, Sang pawang membuka semua pintu kandang binatang buas, seperti :
Singa, harimau, macan, serigala, ular, dsb. Pengunjung pun sontak pada PANIK !
Kemudian pintu keluar di KUNCI.
Lalu di pintu keluar itu dia tulis :
Keluar Bayar Rp 500.000,-!!
Kemudian BANYAK orang berebut membayar.
Inilah ironi kehidupan.
Ketika ditawarkan HIDUP SEHAT :
~ Pakai Masker
~ Jaga Jarak / Hindari Keramaian
~ Cuci Tangan Pakai Sabun
~ Makan Makanan Sehat &
~ Istirahat yg cukup
~ Olahraga, dsb
Demi menjaga kesehatan sebagai upaya pencegahan penyakit banyak orang enggan, TIDAK MAU.
Tapi kalau sudah masuk Rumah Sakit, berapapun mahal biayanya PASTI dibayar asal bisa sembuh, sekalipun harus jual ASSET dan berHUTANG!
Semoga terinspirasi
#bersamakitadisiplin
Sumber : Sate Jawa
Foto : Istimewa
Podcast Tanah Impian
Pelajaran "Budi Pekerti" yang langsung dapat dilihat dalam kehidupan sehari-hari (pola analitis), diganti dengan mata pelajaran Agama yang menghafal bukan meng-Kaji.
#SadarPendidikanIndonesia
Mau lihat akibatnya, simak artikel di bawah ini : (red)
*RONA KEBUN BINATANG*
Di pintu masuk , tertulis :
Tarif tiket : Rp 50.000,-/orang
Karena beberapa lama tidak ada pengunjung, maka harga tiket diturunkan menjadi : Rp 25.000,-/orang
Namun masih tidak tidak ada juga pengunjung datang, akhirnya kembali ia turunkan tarif tiket menjadi hanya : Rp 10.000,-/orang
Dan tetap tidak ada pengunjung yg mau masuk!
Akhirnya ditulislah pengumuman :
"MASUK GRATIS"
Dan tiba2 banyak orang yg berebutan masuk.
Ketika pengunjung di dalam penuh, Sang pawang membuka semua pintu kandang binatang buas, seperti :
Singa, harimau, macan, serigala, ular, dsb. Pengunjung pun sontak pada PANIK !
Kemudian pintu keluar di KUNCI.
Lalu di pintu keluar itu dia tulis :
Keluar Bayar Rp 500.000,-!!
Kemudian BANYAK orang berebut membayar.
Inilah ironi kehidupan.
Ketika ditawarkan HIDUP SEHAT :
~ Pakai Masker
~ Jaga Jarak / Hindari Keramaian
~ Cuci Tangan Pakai Sabun
~ Makan Makanan Sehat &
~ Istirahat yg cukup
~ Olahraga, dsb
Demi menjaga kesehatan sebagai upaya pencegahan penyakit banyak orang enggan, TIDAK MAU.
Tapi kalau sudah masuk Rumah Sakit, berapapun mahal biayanya PASTI dibayar asal bisa sembuh, sekalipun harus jual ASSET dan berHUTANG!
Semoga terinspirasi
#bersamakitadisiplin
Sumber : Sate Jawa
Foto : Istimewa
Podcast Tanah Impian
Labels:
Budi Pekerti
Thanks for reading Akibat pola Pendidikan di Indonesia diUbah, dari Sistem Analitis menjadi Sistem Penghafalan - part 1. Please share...!