Baca juga : Jilbab bukan Ketentuan Agama part 1, part 2 & part 3 |
Mereka adalah bagian dari keluarga Raja Abdullah II bin al-Hussein al Hashimi, Raja Kerajaan Hasyimiyah Yordania. Raja Abdullah II adalah keturunan Nabi Muhammad SAW.
Kenapa para perempuan Arab keluarga kerajaan di Timur Tengah, misal Yordania, Saudi, PEA, dan Qatar, menunjukkan rambut alias tidak berjilbab di depan publik?
Para perempuan Arab kelas elit alias creme de la creme pun dominan menunjukkan rambut alias tidak berjilbab di depan publik.
Apa mereka ngga dapat kata-kata seperti berikut?
- Ngga berjilbab bakal nyeret ayah kandung, suami, saudara kandung, dan putra kandung ke neraka.
- Ngga berjilbab dan nunjukkin rambut ke publik bakal kena azab dan siksa neraka juta-juta tahun.
- Ngga berjilbab itu ibarat telanjang.
- Ngga berjilbab itu layak diperkosa.
- Ngga berjilbab itu hina.
- Dst.
Atau ujaran merendahkan dan menghinakan itu hanya diterapkan ke rakyat jelata?
Atau ada perbedaan perlakuan antara Ratu beneran seperti Ratu Rania dari Yordania dengan ngaku-ngaku ratu? Jadi kalau perempuan keluarga raja dan creme de la creme ngga kena hukuman, sementara kelas bawahnya kena hukuman?
Atau sebenarnya ancaman itu sebenarnya tidak ada sama sekali alias omongan kosong?
Kalau sebenarnya tidak ada ancaman azab dan siksa, siapa yang awalnya membuat ancaman neraka, lalu menyebarluaskan?
Pastinya udah banyak komen di HI kalau mental wanita berbusana serba tertutup dari ujung rambut sampai ujung kaki karena serba ditakutin sama ancaman azab dan siksa neraka itu ngga ada beda mental jong.. Aduduh, ngga enak nerusinnya. ๐๐๐.
IG : @wartawaterkini
Sumber : Sate Jawa
Sumber foto: FB Queen Rania