Peringatan Bagi Affiliate Marketer Pemula, Hati² Anda Hanya jadi "Sales" Gratisan
Jakarta (Warta WA Terkini - No Gossip) - Jujur sebagai Affiliate Marketer, bisnis ini adalah bisnis yang bener² berdaging.
Olehkarenanya tidak jarang orang perorangan atau sekelompok orang yang mau menghadang para pebisnis Affiliate Marketer Pemula tersebut.
Hingga banyak para pemula yang terperangkap pada Jebakan Batman, yang ujung-ujungnya seperti orang patah hati, dan tidak mau mencoba lagi berbisnis sebagai Affiliate Marketer.
Sekali lagi kawan, bisnis Affiliate Marketing ini sebenarnya sangat menjanjikan... Banget.
Baca juga : TikTok : Saat Dunia Maya Seperti Dunia Nyata
Okeh, karenanya gw hanya ingin mengingatkannya saja.
Ini beberapa langkah yang harus diperhatikan, sebelum bergabung menjadi Affiliator Marketing tertentu.
Pertama, cek kepemilikan domain yang dipakai provider Affiliate Marketing tsb. Kalau atas nama perorangan, Fix lupakan.
Caranya ke hosting provider, mereka pasti menyediakan alat/software untuk ngecek kepemilikan domain.
Kedua, perhatikan komisinya. Kalau komisinya kecil (terutama untuk yang jual produk digital, umumnya standarnya 50% - 70%, dibawah itu fix lupakan)
Ketiga, kalau harus berbayar, fix lupakan.
Keempat, ini yang paling triki. Yaitu Active Cookies (apa itu? Yaitu aps/software pinter yang mencatat, siapa yang paling dahulu mengiklankan produk tsb, agar provider tau, darimana / sales-nya siapa yang membawa / tracking si pembeli hingga sampai di titik pembelian.
Singkatnya, kalau Active Cookiesnya dibawah 3 bulan, fix lupakan.
Kelima, ini juga triki. Yaitu, affiliator dilarang membeli produknya sendiri (Sementara affiliator di toko Kuning, Hijau, Oranye tidak masalah), fix lupakan.
Nah saya akan tunjukan logika berfikirnya.
Satu sampe tiga, saya pikir logika Anda pasti sudah mudeng.
Kalau yang keempat, biasanya mereka menerangkannya begitu antosias, jadi mereka ingin menggiring logika Anda semua, kalau Anda share link produk mereka, tapi calon pembeli tidak langsung beli, maka di tenggang waktu Active Cookiessnya, pembeli tsb baru memutuskan untuk membeli, maka provider tahu, bahwa pembeli itu yang memperkenalkan produk tersebut adalah Anda, lewat link yang Anda share.
Jadi Anda tetap dapet komisinya.
Dengan penjelasan yang mereka terangkan, jelas Anda jadi yakin, kalau Anda kerja tidak sia².
Tapi ingat kawan... Seseorang untuk membeli barang, mereka membutuhkan proses, menurut Kotler dan Amstrong, secara psikologis dari hasil penelitiannya, setiap orang rata² melewati 5 tahap.
Nah kalau Active Cookiesnya di bawah 3 bulan, bagi Anda semua yang pemula, hal ini hanya akan menguntungkan provider-nya saja. Ibaratnya Anda canvassing produk mereka, tanpa Anda dapet hasil sama sekali.
Pas Active Cookiesnya sudah kadaluarsa, maka yang menangkap keuntungannya hanya si provider. Jadi ibaratnya Anda hanya jadi sales gratisannya saja.
Dan mereka memberi prosentase keberhasilan seorang affiliator hingga hasil canvassing Anda mencapai konversi adalah 1%. Bisa dibayangkan tidak? Bagaimana kayanya si provider yang memberikan Active Cookiesnya hanya 7 hari, sementara setiap orang rata² melewati 5 tahap, terlebih dahulu untuk membeli.
Selamat Anda sudah menjadi "Sales Relawan" tanpa pamrih wkwkwkwk
Kalau yang kelima, ini lebih kejam lagi...
- Coba Anda bayangkan, sebagai affiliator, kemungkinan Anda ingin mereview produk yang Anda jual, tapi Anda tidak diperbolehkan membelinya, agar Anda yakin dengan produk yang Anda jual! (Kecuali provider memberikan sample gratis)
- Dengan membeli sendiri, kita bisa mengecek secara random, apakah sistemnya berjalan dengan baik, dan Active Cookiesnya sesuai dengan yang dijanjikan... Sampai sini paham Khan!
Baca juga : TikTok : Saat Dunia Maya Seperti Dunia Nyata
Ngerti Khan
Di luar sana, maksud saya di luar negri, karena bisnis ini sudah diawasi kaya seperti OJK disini. Provider gratisan sudah banyak yang kasih "Active Cookies" seumur hidup.
Masalahnya saya sudah ikutan wkwkwk
Ayo semangat kawan, hidup "Affiliate Marketing", bisnis yang bener² berdaging. Asal tidak tertipu janji manis provider.
Semoga bermanfaat.
Catatan,
1. Setiap Provider kadang punya istilahnya sendiri.
Ada yang sebut Funnel, Active Cookies, Active Cache, dll
Tapi yang dimaksud, alurnya yang seperti saya terangkan di keterangan keempat.
2. Kecuali Anda ikut Affiliate Marketing-nya di Social Commerce-nya TikTok yang sudah terbukti Cuan. Affiliate Marketing selain Tik Tok saya tidak rekomendasikan.
3. Di Tik Tok Active Cookies-nya aman banget, karena di sini ibarat kolam Anda sendiri.
Coba Anda tanyakan pada Affiliator Marketing di Tik Tok? Pasti mereka sangat HEPI, karena Cuan Cuan Cuan dan selalu Cuan.
wartawaterkini - Warta WA Terkini - No Gossip
Sumber : Sate Jawa - but no Gossip
Photo : Special